Peluang Ekspor Buah Mangga Pakistan ke Indonesia


Mangga Pakistan memiliki warna dan rasa yang berbeda dengan mangga Indonesia pada umumnya

Di Pakistan, jenis mangga dikenal sebagai 'Chaunsa', suatu kultivar mangga khusus dari Asia Selatan. Varietas mangga ini awalnya dipopulerkan oleh Sher Shah Suri ke seluruh anak benua. Saat memperingati kemenangannya atas Humayun di Chausa di Bihar, dia memberi nama mangga favoritnya chaunsa. Sekarang daerah Rahim Yar Khan dan Multan di Punjab Pakistan adalah pusat budidaya dan ekspor chaunsa.

Buahnya berwarna kuning keemasan saat masak, hampir tidak berserat, dan memiliki aroma harum, dan manis. Varietas yang umum tersedia di Pakistan berwarna kuning kehijauan. Rasa unik dan kekayaan rasa membuatnya menjadi favorit di seluruh dunia. Dianggap sebagai mangga terbaik dalam hal aromanya yang kaya, rasa manis, daging buahnya yang juicy, dan nilai gizinya yang tinggi. Chaunsa memiliki kandungan vitamin C yang lebih tinggi daripada kultivar mangga lainnya.

Musim Chaunsa di Pakistan dimulai pada awal Juni dan berakhir pada minggu ketiga Agustus. Chaunsa banyak diekspor ke Timur Tengah, Eropa, Kanada, dan ke Amerika Serikat. Sebelum dijual di AS, banyak pecinta Chaunsa di Amerika melakukan perjalanan ke Kanada khusus untuk membeli mangga ini. Ada tiga jenis mangga chaunsa yang diketahui: Chaunsa Madu, Chaunsa Manis, dan Chaunsa Putih. Chaunsa putih dianggap terbaik untuk ekspor karena usia simpannya yang lebih lama.

Pasar Indonesia

Impor Mangga di Indonesia sejauh ini hampir tidak ada, terutama karena Indonesia sendiri merupakan salah satu penghasil besar jenis mangga dengan produksi 2,2 juta ton. Selain itu, impor mangga dilarang pemerintah untuk melindungi produk lokal. Indonesia bahkan mengekspor mangga meski dalam jumlah kecil (kurang dari 1.000 ton selama 2017 senilai US $ 1,04 juta), sebagian besar ke negara-negara Teluk, Singapura, dan Malaysia.

Dalam jangka pendek, pemberian bebas bea untuk mangga Pakistan di Indonesia mungkin tidak akan menghasilkan ekspor yang signifikan, karena banyak produsen mangga seperti China, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam sudah memberlakukan tarif nol untuk Indonesia. Meskipun berdekatan lokasinya, ekspor mangga mereka ke Indonesia tidak terlalu signifikan. Namun, upaya yang konsisten selama beberapa tahun ini dapat membuahkan hasil untuk mangga Pakistan.

Potensi Pasokan Pakistan

Pakistan menghasilkan lebih dari 1,6 juta ton mangga dan mengekspor 5-7% dari produksinya. Musim mangga Pakistan dimulai pada Mei dan berakhir pada Agustus / September, sedangkan musim di Indonesia menyebar pada Juni hingga Desember saat puncaknya di bulan- bulan September-Desember. 

Secara umum, ekspor mangga Pakistan berbanding lurus dengan ukuran diaspora Pakistan di negara tuan rumah, karena mereka adalah konsumen utama mangga Pakistan. Ekspor mangga di pasar Indonesia, dengan populasi diaspora Pakistan yang kecil, sangat bergantung pada perkenalan cita rasanya di masyarakat Indonesia. Biasanya, pengenalan rasa adalah suatu proses jangka panjang dan membutuhkan usaha dan kegigihan.

Kesimpulan

Untungnya, Pakistan memiliki kapasitas pasokan mangga dalam jumlah besar. Kapasitas pasokan ini sekarang harus dikaitkan dengan peningkatan permintaan di pasar Indonesia. Uji pasar, disertai dengan kampanye promosi mangga Pakistan mungkin dapat dilakukan di Indonesia agar dapat melihat respons penduduk Indonesia terhadap mangga Pakistan.


Komentar

Postingan Populer